TEMPO.CO, Jakarta – Pelaksana Tugas Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Frans Teguh mengatakan sektor pariwisata dalam waktu dekat tak akan mengandalkan kunjungan dari turis asing atau wisatawan mancanegara. Sebaliknya, pada 1-2 tahun mendatang, pemerintah bakal berfokus terhadap pergerakan pelancong domestik.
“Strategi kami adalah market yang ada di lokal. Itu fokus pemerintah dalam 1-2 tahun. Kita tidak mungkin mengandalkan wisatawan mancanegara,” kata Frans dalam webinar bersama Bisnis Indonesia, Selasa, 28 Juli 2020.
Hingga akhir 2020, Kementerian memprediksi tingkat kunjungan wisman anjlok hingga 50-60 persen. Sementara itu, pergerakan turis domestik diproyeksikan mencapai 174 juta orang. Dengan demikian, turis domestik digadang-gadang menjadi tulang punggung bagi kinerja sektor pariwisata.
Dalam rencana reaktivasi kegiatan pelancongan, hingga September mendatang, Kementerian masih akan melaksanakan tahapan persiapan pembukaan destinasi. Di tahap ini, pemerintah melakukan simulasi dan uji coba pembukaan objek wisata, pembuatan video tutorial, hingga pembuatan konten promosi.
Selanjutnya pada Oktober 2020 hingga 2021, pemerintah masih berencana membangun kepercayaan dan minat pasar. Misalnya dengan menjalin kerja sama terpadu dengan pelbagai pihak, penyelenggaraan event, dan mendistribusikan konten promosi.