TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran Rp 3 triliun untuk insentif listrik sektor bisnis dan sosial selama Juli - Desember 2020. Mekanisme insentif yang digunakan yakni keringanan tagihan listrik.
Dengan adanya insentif itu, pemerintah berharap dapat mendorong kinerja industri. "Nanti detailnya akan disampaikan (insentif listrik). Kami juga sedang menyiapkan insentif-insentif lainnya," kata Febrio, Selasa, 28 Juli 2020.
Tak hanya itu, menurut Febrio, insentif diharapkan bisa menggenjot konsumsi listrik industri dan pada akirnya mendorong pemulihan ekonomi. Secara historis, dari catatan Kemenkeu, diketahui aktivitas ekonomi berhubungan dengan konsumsi listrik yang mencerminkan pertumbuhan populasi dan produksi barang dan jasa.
Data konsumsi listrik per Juni 2020 menunjukkan pertumbuhan positif di seluruh agent yang menjadi sinyal pemulihan ekonomi. Industri, misalnya, memiliki 31,7 persen dari total konsumsi listrik mampu tumbuh positif yang mengindikasikan ada peningkatan produksi barang dan jasa.