TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio N. Kacaribu mengatakan bantuan kredit modal untuk korporasi akan segera rilis pada sore ini atau esok, 29 Juli 2020. Bantuan tersebut merupakan tambahan vitamin dari pemerintah khusus sektor usaha non-UMKM dan non-BUMN untuk menjaga bisnisnya di tengah pandemi.
“Kredit ini akan diberikan bertahap dalam 16 bulan ke depan sampai akhir 2021,” kata Febrio dalam diskusi virtual dengan Bisnis Indonesia, Selasa, 28 Juli 2020.
Pemerintah berencana menginjeksi korporasi dengan pinjaman modal senilai Rp 100 triliun dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Pada tahap awal, pemerintah akan mencairkan kredit senilai Rp 30 triliun.
Di samping menyiapkan program dukungan kepada korporasi, pemerintah akan menempatkan dana kembali ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) senilai Rp 11,5 triliun. “Kita ingin kredit murah juga menjangkau masyarakat sampai ke daerah,” tuturnya.
Febrio menjelaskan, pemerintah sedang menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua agar tidak terkontraksi dan keluar dari ancaman jurang resesi. Sebab, pada kuartal II, ekonomi Indonesia diproyeksikan bakal tersungkur di posisi -3,8 persen.
Adapun target pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan sebesar -0,4 persen hingga -1 persen. “Harapannya kalau kontraksi, kita enggak akan sedalam negara-negara maju atau negara tetangga. Ini harus dimanfaatkan momentumnya karena kita tahu kuartal II akan terkontraksi sangat dalam,” ucapnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA