TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kini menata ulang sistem dan birokrasi investasi secara besar-besaran. Upaya ini dilakukan seiring dengan melorotnya realisasi investasi di Jawa Tengah sebesar 23,09 persen (year-on-year/yoy), dari Rp 36,16 triliun menjadi Rp 27,81 triliun.
"Kami melakukan A Great Reset," kata Ganjar dalam dalam acara Ngobrol Bareng di IG Live Tempo.co pada Senin malam, 27 Juli 2020.
Sejumlah komponen diperbaiki, seperti kemudahan investasi, kondusivitas di wilayah, dan tenaga kerja. Selain itu kemudahan insentif dari pusat, perbankan, dan jalur perizinan yang harus dikoordinasikan. "Jadi cukup satu pintu saja," kata dia.
Dalam acara ini, Ganjar mengungkaplan, penurunan paling dalam terjadi pada realisasi Penanaman Modal Asing (PMA). Penurunan terjadi hingga 60,2 persen yoy, dari Rp 22,64 triliun menjadi Rp 9,01 triliun.
Menurut Ganjar, penurunan hingga 60 persen memang terjadi sebagai imbas langsung dari pandemi Covid-19. Sehingga, investor tidak masuk keluar masuk dengan mudah ke Indonesia dan lebih memilih wait and see.