Anggaran tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang terkendala dana, mengingat DKI Jakarta mengalami kenaikan defisit anggaran akibat turunnya pendapatan asli daerah dan adanya realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan instrumen bantuan dari pemerintah pusat diharapkan dapat direalisasikan secepatnya sehingga bisa memacu perekonomian.
Pada 2020, Ridwan Kamil atau yang biasa disapa Emil itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat berada di kisaran -2 persen hingga 2,3 persen. "Kami kerja keras supaya kejar 2,3 persen positif. Karena kalau Jawa Barat terkerek, tentu nasional ikut terbawa naik dengan populasi kami yang sangat besar," ujarnya.
Pemprov Jawa Barat mengajukan pinjaman sebesar Rp 1,904 triliun untuk tahun 2020 dan Rp 2,098 triliun untuk tahun 2021. Anggaran tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur seperti infrastruktur sosial, misalnya rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas kesehatan lain.
Selain itu anggaran bakal dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan infrastruktur logistik, seperti jalan/jembatan provinsi dan kabupaten atau kota. Dana tersebut juga akan digunakan untuk perumahan masyarakat berpendapatan rendah, penataan kawasan khusus, serta infrastruktur lingkungan.