TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berada di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia(BEI) Senin, 27 Juli 2020.
Data RTI menyebutkan, pada pukul 09.04 WIB, IHSG berada pada level 5.105,3 atau naik 22,3 poin(0,44 persen) dibanding penutupan sebelumnya di 5.082,9.
Sebanyak 167 saham melaju di zona hijau dan 72 saham di zona merah. Sedangkan 146 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat mencapai Rp 375,2 miliar dengan volume 793,3 juta saham.
Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola gerak IHSG terlihat masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Mengingat capital outflow masih terjadi secara year to date, kata dia, hal itu turut menunjang pelemahan dari IHSG.
Namun di sisi lain masih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia, menurutnya, dapat turut menjadi penopang pergerakan IHSG. "Sedangkan fluktuasi Rupiah serta harga komoditas akan turut mewarnai pergerakan IHSG," kata William dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Juli 2020.
William memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 4.821 hingga 5.188 pada hari ini.
Sementara itu, Tim Strategist di Morgan Stanley menuliskan dalam riset hariannya bahwa fokus investor pada pekan ini akan mengarah ke Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari Bank Sentral AS (Federal Reserve).
Investor disebutkan akan mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter The Fed, khususnha mengenai akomodasi yang masih dapat diberikan oleh bank sentral untuk ke depannya. "Rapat FOMC Juli ini akan membicarakan situasi Agustus sampai pertengahan September. Pasar akan price in untuk kebijakan dovish dari The Fed dengan suku bunga rendah," tulis Morgan Stanley seperti dikutip Bloomberg, Senin (27/7/2020).
Apabila The Fed melanjutkan kebijakan dovish-nya, diperkirakan hal itu akan mendongkrak tingkat inflasi, memperkuat daya tarik aset berisiko, dan mendorong apresiasi dolar AS.
BISNIS