TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pertambangan batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. telah mengantongi kontrak penjualan 80 persen dari total produksi pada tahun ini.
Direktur Hubungan Investor Yulius Gozali mengatakan bahwa perseroan akan mempertahankan target produksi yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini seiring dengan sebagian besar produksi sudah masuk ke dalam kontrak penjualan.
“Sejauh ini belum ada rencana untuk memangkas volume produksi. Kami yakin batu bara kami masih dapat terserap pasar mengingat sekitar 80 persen batu bara kami sudah dikontrak,” ujar Yulius kepada Bisnis, Jumat 24 Juli 2020.
Untuk diketahui, emiten berkode saham ITMG itu menargetkan volume produksi pada tahun ini di kisaran 19 juta hingga 20,1 juta ton dengan target penjualan di kisaran 22,4 juta hingga 23,5 juta ton.
Adapun, pada kuartal I/2020 perseroan telah memproduksi 4,5 juta ton batu bara atau sekitar 23,6 persen dari target produksi tahun ini.
Sementara itu, perseroan mencatatkan penjualan sebesar 5,8 juta ton atau 25,8 persen dari target pada periode tiga bulan pertama tahun ini.
Kontribusi penjualan terbesar masih berasal dari Cina dengan total penjualan sebesar 1,6 juta ton, kemudian disusul oleh Jepang sebesar 1,5 juta ton. Penjualan dalam negeri menduduki posisi ketiga, yaitu sebesar 0,7 juta.