Proyek ini akan diimplementasikan di jalan tol sepanjang 1.713 kilometer dengan nilai investasi Rp4,06 triliun. Pemrakarsa proyek tersebut yaitu Roatex Ltd, Zrt, National Toll Payment Service Plc, MFB Hungarian Development Bank.
Selain proyek tersebut, ada juga progres dari market sounding proyek tol Yogyakarta - Solo yang sudah masuk tahapan penyerahan dokumen penawaran. Kemudian proyek tol Bawen - Yogyakarta, dimana saat ini sudah sampai pada proses pemasukan dokumen penawaran.
"Untuk progres dari market sounding proyek KPBU yang lainnya, ditargerkan persiapan PQ [prakualifikasi] hingga akhir tahun ini," ujar Danang.
Adapun Kementerian PUPR sebelumnya telah beberapa kali melakukan market sounding. Seperti pada 21 November 2019, ada 4 proyek yang ditawarkan di antaranya yaitu tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, tol Yogyakarta-Bawen, tol Gedebage-Tasikamala-Cilacap, dan tol Mamminasata.
Kemudian 11 Maret 2020 lalu, market sounding kali ini menawarkan 5 proyek yaitu: sistem transaki tol non-tunai Berbasis Multi Lane Free Flow, tol Layang Cikunir-Karawaci, preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatra di Provinsi Riau, tol Kamal-Teluk-Naga-Rajeg, dan tol Bogor-Serpong via Parung.
Lalu di 30 April 2020 lalu kembali ada enam proyek yang ditawarkan lewat market sounding, yaitu tol Semanan-Balaraja, tol Layang Cikunir-Ulujami, tol Sentul Selatan-Karawang Barat, tol Akses Patimban, tol Semarang Harbour, dan jembatan Batam-Bintan.