Menurut Suyoto, Djakarta Lloyd sebenarnya sudah rutin mengecek kesehatan karyawan, apalagi sejak pandemi terjadi. Bahkan, sebelum karyawannya meninggal, perseroan lebih dulu melakukan tes swab.
Upaya ini dilakukan karena Djakarta Lloyd merupakan perusahaan yang bergerak di bidang logistik. "Kami tetap harus melayani rute tol laut terutama rute Surabaya ke Indonesia tengah dan timur," ucapnya.
Selain karyawan Djakarta Lloyd, empat karyawan di perusahaan pelat merah lainnya dilaporkan meninggal karena Covid-19 dalam rentang dua hari. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, dua karyawan berasal dari perusahaan pupuk, satu lainnya dari perbankan, dan satu lagi adalah pegawai kontrak di perusahaan telekomunikasi.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, mengkonfirmasi kabar itu. Dia mengatakan sudah mendengar kabar meninggalnya sejumlah karyawan di perusahaan BUMN.
"Kami sudah mendengar kabar itu dan meminta kepada semua BUMN memperketat protokol kesehatan untuk mengantisipasi Corona," tutur Arya dalam pesan pendeknya.
Arya menyebut masing-masing perusahaan sudah memiliki SOP tentang jaminan kesehatan kepada pegawai. Jaminan berlaku bagi semua karyawan di lingkungan BUMN, baik tetap maupun kontrak.