TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan vaksin Covid-19 baru akan diproduksi secara massal pada kuartal pertama 2021 atau 7 bulan lagi. Karena itu, ia meminta masyarakat tetap disiplin dan patuh menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Tidak ada lagi istilah harus diancam pakai masker didenda baru pakai. Tapi protokol Covid-19 harus menjadi prioritas utama untuk kembali merasa aman," kata Erick saat peluncuran peluncuran aplikasi baru pemesanan tiket kapal feri berbasis online milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang disiarkan secara virtual, Sabtu, 25 Juli 2020.
Kalau sayang keluarga, kata Erick, seyogianya protokol kesehatan Covid-19 harus diutamakan semua orang. Dia mengatakan, pemerintah pun terus memastikan proses pencegahan penyebaran serta penularan virus corona bisa dilakukan dengan baik.
Karena pandemi dialami seluruh dunia, Erick kembali mengajak semua pihak bekerja sama dalam penanganan penyebaran virus corona ini. "Jadi sangat aneh kalau tadi ada pihak-pihak yang nyinyir kepada pelaksanaan protokol Covid-19. Padahal ini bisa berhasil kalau masyarakat bersatu memastikan protokol Covid-19 berjalan," ucapnya.
Sebelumnya epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. “Tetap lakukan yang sudah terbukti bermanfaat, yaitu jaga jarak, pakai masker,” kata dia saat dihubungi, Rabu, 22 Juli 2020.
Pandu mengatakan, masyarakat tak boleh terlena dengan uji klinis bakal vaksin Covid-19 dari perusahaan cina, Sinovac. Menurutnya, pemerintah juga harus terus mempromosikan penerapan protokol kesehatan tersebut. Selain itu, pemerintah harus terus meningkatkan kapasitas tes dan penelusuran orang yang terduga terinfeksi.
“Jangan ini terdistraksi, seakan nanti dananya habis untuk uji vaksin yang vaksinnya bukan milik kita,” kata dia.
Pemerintah tengah mengembangkan vaksin yang dilakukan oleh Bio Farma dengan Sinovac Biotech. Pengembangan vaksin akan memasuki fase uji klinis pada awal Agustus mendatang. Uji klinis ini merupakan tindak lanjut atas datangnya 2.400 dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke Indonesia.
EKO WAHYUDI l M ROSSENO AJI