Jonan dinilai sebagai praktisi manajemen dan keuangan dengan pengalaman yang sangat luas sebagai pemimpin di berbagai lembaga dan institusi seperti Citibank, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Jonan juga memiliki pengalaman dalam bidang pemerintahan sebagai Menteri Perhubungan pada 2014-2016 dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 2016-2019. Dengan demikian, perseroan meyakini Jonan akan mendukung perseroan untuk semakin memahami pasar nasional, terus bertumbuh semakin kuat, dan membawa dampak positif bagi ekosistem dan lingkungan sekitar.
Begitu pula pada pengangkatan Badri Narayanan sebagai direktur. Perseroan. Menurut Sancoyo, pengangkatan Badri Narayanan yang memiliki pengalaman sangat luas di tingkat global, akan secara signifikan memperkuat Unilever untuk terus bisa memenangkan pasar di Indonesia.
Badri Narayanan bergabung dengan Unilever pada tahun 2000. Selama 20 tahun berkarir dengan Unilever, dia pernah bekerja di bagian Area Sales and Customer, Merek Regional, Customer Development Excellent and Operations, serta Direktur Regional Customer Development, baik di tingkat lokal, regional dan global.
Dua posisi terakhir Badri adalah sebagai Wakil Presiden Global, B2B E-commerce and Route to Market berbasis di India. Sancoyo mengatakan perseroan menilai Badri sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan manajemen umum yang kuat, pengalaman memimpin dalam berbagai posisi penjualan dan pemasaran di berbagai daerah geografis, setidaknya di 20 negara tempat Unilever beroperasi.
“Dengan dukungan talenta-talenta yang mumpuni, perseroan optimis untuk tetap bisa bertahan, memberikan penghidupan pada ribuan karyawan dan jutaan masyarakat dalam mata rantai Perseroan di tengah situasi yang penuh tantangan seperti sekarang ini,” ujar Sancoyo.