TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan pihak yang dapat menyelamatkan industri penerbangan dari keterpurukan akibat wabah Covid-19 hanya penumpang. Bahkan, kata dia, bantuan dana talangan dari pemerintah hanya pertolongan sementara karena sifatnya pinjaman.
"Saya selalu bicara ke mana-mana bahwa yang bisa menyelamatkan Garuda dari situasi sekarang hanya penumpang. Pemerintah bantu dana cuma sementara," ujar Irfan dalam diskusi virtual bersama Rakyat Merdeka, Jumat, 24 Juli 2020.
Garuda saat ini direncanakan memperoleh dana talangan sebesar Rp 8,5 triliun dari pemerintah yang bisa digunakan sebagai modal kerja. Pinjaman akan disalurkan melalui lembaga penjamin dengan tenor pengembalian tiga tahun.
Lantaran bantuan itu tidak bertahan lama, Irfan menyebut perseroan harus memulihkan kondisi industri penerbangan yang goyang dengan membangkitkan kepercayaan masyarakat untuk naik pesawat. Sejumlah kebijakan pun dilakukan supaya penumpang merasa aman dan nyaman.
Misalnya, perseroan mengkampanyekan bahwa sirkulasi udara di dalam pesawat lebih aman dibandingkan dengan di rumah atau di perkantoran. Kondisi ini terjadi lantaran maskapai memiliki teknologi HEPA atau high efficiency particulate air yang dapat menyaring partikel virus sampai 99 persen dan menciptakan udara bersih.
Garuda juga berkukuh mengosongkan tempat duduk tengah untuk konfigurasi bangku tiga-tiga di kelas ekonomi. Sedangkan untuk kelas bisnis diatur dua tempat duduk hanya ditempati satu orang.
Irfan menyatakan situasi pandemi sangat menantang. Pada Mei lalu, okupansi penumpang yang dicatat perseroannya tinggal 10 persen. Situasi ini mengakibatkan emiten berkode GIAA itu harus melakukan sejumlah efisiensi seperti percepatan masa kerja karyawan kontrak, pemotongan gaji pegawai sampai direksi dan komisaris, serta penawaran pensiun dini.
"Saat in sudah lebih dari 400 orang yang mengambil pensiun dini," ucapnya.
Sebagai langkah untuk mempertahankan bisnis, Garuda juga menggencarkan angkutan kargo. Dalam waktu dekat, Garuda akan merilis layanan angkutan pengiriman kilat yang bisa mengantar makanan dari kota ke kota selama setengah hari.
Perseroan juga menerbangkan lebih dari sepuluh pesawat barang setiap hari. "Kami pun kedatangan pesawat freighter dua unit," tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA