Secara umum, pasokan properti ritel di Jakarta sepanjang semester I-2020 mencapai 4,74 juta meter persegi. Tidak ada tambahan pasokan ritel sewa dari 2018 hingga 2020 di angka 3,1 juta meter persegi dan pasokan ritel jual sebanyak 1,6 juta meter persegi. Meski okupansi tetap, okupansi sewa ritel lebih tinggi yakni mencapai 90,3 persen.
Untuk semester II-2020, Syarifah menilai tantangan ke depan akan lebih berat. Ia pun memprediksi akan ada perlambatan okupansi karena sejumlah sektor dan peritel akan habis masa sewa dan harus memutuskan untuk berhenti atau melakukan perpanjangan usaha. "Maka perlu kolaborasi antara pengelola ritel dan peritel untuk bertahan," katanya.
Sementara itu, Associate Director Strategic Consultancy Knight Frank Indonesia Donan Aditria mengatakan kondisi semester II nanti memang menantang. Ia juga menilai akan ada penurunan di sektor ritel khususnya di kelas B dan C.
"Maka perlu upaya extraordinary untuk survive. Mungkin akan ada penurunan sekitar 10 persen dari okupansi yang sekarang," tuturnya.
Properti ritel merupakan salah satu jenis dari properti komersial yaitu properti yang dibangun dan digunakan semata-mata untuk tujuan bisnis. Ada tiga jenis utama properti komersial yaitu ritel (ruko, pusat pertokoan, mal/pusat belanja), perkantoran dan industri.
ANTARA