TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso memprediksi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan turun menjadi di bawah 3 persen pada Juni 2020. Hal itu terjadi karena aktivitas perekonomian belum bergerak akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk penanganan Covid-19.
"Pada Mei pertumbuhan kredit 3 persen dan kalau kita lihat pada Juni masih turun," kata Wimboh dalam diskusi virtual, Kamis, 23 Juli 2020.
Total kredit yang tersalurkan sepanjang Mei hanya mencapai Rp 5.583,25 triliun. Sedangkan pada April lalu, realisasi kredit perbankan sebesar Rp 5.609 triliun dan pada Maret sebelumnya mencapai Rp 5.712,04 triliun.
Menurut Wimboh, pandemi Covid-19 membuat penyaluran kredit perbankan cukup tertekan. Kendati begitu, dia memperkirakan pada Juli pertumbuhan penyaluran kredit mulai naik.
"Dan kami harapkan di 2021 akan lebih back to normal," ujarnya.
Sedangkan untuk penyaluran kredit sepanjang 2020, dia optimistis masih positif atau tumbuh di kisaran 3 persen hingga 4 persen.
Di samping itu, Wimboh juga optimistis rasio kredit macet perbankan atau non performing loan (NPL) masih dapat dijaga di bawah 3 persen. Hal itu dibarengi dengan pemberlakuan kebijakan restrukturisasi kredit.
Wimboh menuturkan NPL saat ini sudah naik menjadi 3,1 persen. Angka itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,8 hingga 2,9 persen dan 2,5 persen di April 2020.
HENDARTYO HANGGI