TEMPO.CO, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk.melansir penjualan emas di tingkat ritel tetap menggeliat kendati harga emas menyentuh rekor baru. Penjualan secara daring atau online diakui meningkat signifikan dalam tiga bulan terakhir.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa penjualan emas ritel masih menunjukkan respon positif kendati masih dibayangi sentimen pandemi Covid-19.
“Hingga saat ini penjualan komoditas emas masih mendapat respon yang positif dari masyarakat. Perseroan, akan mengikuti perkembangan harga emas global sebagai acuan dan kami berharap tren positif ini mampu memperkuat kinerja operasional melalui adaptasi pasar khususnya di komoditas emas,” ujar Kunto kepada Bisnis, Rabu 22 Juli 2020.
Emas cetakan Antam juga masih laris walau harganya terus merangkak naik. Padahal, kondisi umum yang kerap terjadi, konsumen cenderung menahan pembelian emas jika harga terlalu mahal. Sekadar informasi, hari ini harga emas Antam menyentuh level Rp982.000 per gram, level tertinggi sepanjang sejarah.
Untuk diketahui, harga emas baik spot, berjangka,hingga emas fisik cetakan ANTM atau emas Antam telah mencetak rekor harga baru pada perdagangan Rabu 22 Juli 2020.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 19.13 WIB harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di bursa Comex masih di jalur kenaikan, yaitu menguat 0,99 persen ke level US$1.862,2 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas di pasar spot juga masih menguat, yaitu naik 0,84 persen ke level US$1.857,31 per troy ounce. Kedua level itu merupakan posisi tertinggi emas sejak 2011.
Menurut Kunto, dalam situasi pandemi Covid-19, perseroan menerapkan protokol kesehatan di jaringan Butik Emas Antam. Emiten bersandi saham ANTM itu juga memadukan penjualan offline dan online.
Kunto menjelaskan, saat ini proses transaksi dilakukan secara online di www.logammulia.com. Mekanisme order serta transaksi buyback dilakukan melalui aplikasi WhatsApp.