Adapun pada penutupan perdagangan Selasa kemarin, 21 Juli 2020, saham LUCK ada di level Rp 328 per saham. Dengan demikian terdapat potensi kerugian mencapai 83,6 persen. Berdasarkan simulasi, jika klien Jouska menaruh dana Rp 100 juta saat pembelian di level Rp 2.000 per saham. Berarti sisa dana saat ini hanya Rp 16,4 juta.
Menanggapi hal itu, founder dan CEO Jouska Indonesia Aakar Abyasa Fidzuno menjelaskan, ruang lingkup perusahaan perencanaan keuangan independen yang berdiri sejak 2017 itu adalah memberi nasihat dan atau saran terkait perencanaan termasuk edukasi investasi kepada produk yang secara hukum telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Konsultasi bersama Jouska, kata Aakar, dapat dilakukan baik secara online maupun offline berbasis waktu dan kebutuhan. Dalam setiap edukasi, para nasabah atau klien dibekali dengan pengetahuan mulai dari analisis ekonomi global dan domestik, analisis industri, analisis laporan keuangan, analisis manajemen perusahaan, analisis risiko, serta aplikasi dalam keputusan finansial.
“Berdasarkan kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak, setiap klien mempunyai hak untuk mengikuti atau menolak setiap saran yang diberikan,” ucap Aakar.
Sejauh ini, kata Aakar, Jouska memberikan masukkan dan saran finansial sesuai dengan kondisi dan tujuan finansial setiap klien. Setiap keputusan dilandasi oleh analisa tren ekonomi secara global, makro, dan industri. Dengan begitu, Jouska dapat membantu klien-klien kami mencapai tujuan finansialnya lewat pengambilan keputusan investasi.
BISNIS