BKPM melaporkan, pada triwulan II 2020, Singapura masih menempati posisi teratas negara asal investasi asing. Padahal, pada periode yang sama, negeri Singa resmi masuk ke dalam kondisi resesi. "Dari lima besar negara asal PMA, Singapura nomor satu," ujar Bahlil. Ia mengatakan realisasi investasi dari Singapura pada bulan April-Juni 2020 adalah sebesar US$ 2 miliar.
Selain dari Singapura, modal asing terbesar juga masuk dari Hong Kong sebesar US$ 1,2 miliar. Kemudian, diikuti dengan investasi dari Cina US$ 1,1 miliar, Jepang US$ 0,6 miliar, dan Korea Selatan, US$ 0,6 miliar. "Pada triwulan I ada Malaysia, namun kemudian digeser Korea Selatan," tutur Bahlil.
Pada Triwulan II 2020, total Penanaman Modal Asing yang masuk ke Tanah Air adalah sebesar Rp 97,6 triliun atau 50,9 persen dari total realisasi investasi pada periode tersebut. Angka tersebut merosot 0,4 persen ketimbang tiga bulan sebelumnya, dan turun 6,9 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.
Secara keseluruhan, realisasi investasi pada triwulan II 2020 sebesar Rp 191,9 triliun alias 49,3 persen dari target 2020 yang mencapai Rp 817,2 triliun. Secara triwulanan, angka ini turun 8,9 persen. Sementara secara tahunan turun 4,3 persen.
"Capaian ini bukan hasil yang jadi rencana BKPM karena rencananya lebih dari Rp 200 triliun tapi karena kondisi covid, itu sangat berat. Jadi harus kami akui triwulan II adalah periode sangat berat," ujar Bahlil.