TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi pada Semester I 2020 mencapai Rp 402,6 triliun.
Angka itu secara tahunan naik 1,8 persen dari capaian periode yang sama tahun lalu. "Ini bukan angka sulap bim salabim. ini riil per proyek ada nilai investasinya," ujar Bahlil dalam konferensi video, Rabu, 22 Juli 2020.
Dengan angka tersebut, realisasi investasi di Tanah Air pada paruh pertama 2020 telah mencapai 49,3 persen dari target 2020 yang sebesar Rp 817,2 triliun. Sehingga, BKPM mencatat penyerapan tenaga kerja sepanjang Januari-Juni 2020 mencapai 566.194 orang dari 57.815 proyek investasi.
Apabila dilihat komposisinya, Bahlil mengatakan besar Penanaman Modal Dalam Negeri masih lebih tinggi dari Penanaman Modal Asing. Tercatat, realisasi PMDN pada periode ini adalah sebesar Rp 207 triliun atau 51,4 persen dari total investasi dan realisasi PMA Rp 195,6 triliun atau 48,6 persen dari total.
"PMA - PMDN hampir berimbang, secara semesteran PMDN lebih tinggi. Bukan berarti PMA rendah, berarti investasi tidak bagus. Tapi ini kami genjot di dalam dan di luar," ujar Bahlil. Berdasarkan angka realisasi tersebut, PMDN tercatat naik 13,2 persen ketimbang tahun lalu, dan PMA turun 8,1 persen dari tahun lalu.
Sementara, kalau dilihat berdasarkan wilayah tujuan investasi, Jawa masih lebih tinggi dari luar Jawa. Tercatat, investasi yang masuk di pulau Jawa mencapai Rp 208,9 triliun atau 51,9 persen dari total. Sementara, investasi dari luar Jawa sebesar Rp 193,7 triliun atau 48,1 persen dari total.
Bahlil mengatakan lima sektor tujuan investasi tertinggi pada Semester I 2020 antara lain transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 76,3 triliun atau 19 persen, listrik, gas, dan air sebesar Rp 48,5 triliun atau 12 persen, serta industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya Rp 45,2 triliun atau 11,2 persen. Selanjutnya, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp 33 triliun atau 8,2 persen, juga industri makanan sebesar Rp 29,6 triliun atau 7,4 persen.
Kendati demikian, BKPM mencatat realisasi investasi langsung sebesar Rp 191,9 triliun sepanjang kuartal II 2020 dengan serapan tenaga kerja 263.109 pekerja. Realisasi ini turun 3,4 persen dibandingkan angka realisasi kuartal II 2019 dan turun 8,9 persen dari kuartal I 2020. "Capaian ini sudah barang tentu bukan ekspektasi BKPM, karena kami targetkan sekitar Rp 200 triliun," ujar Bahlil seperti dikutip Bisnis.
CAESAR AKBAR