TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Subang Ruhimat tak ingin warga di daerahnya hanya menjadi penonton dalam kegiatan PT Meiloon Technology Indonesia. Dari 8.000 pekerja yang rencananya akan diserap perusahaan, Ruhimat ingin 80 persen atau 6.400 di antaranya berasal dari warga Subang.
"Izin PT Meiloon, kiranya untuk digarisbawahi permohonan kami," kata Ruhimat dalam acara groundbreaking virtual Meiloon Technology pada Selasa, 21 Juli 2020.
Permintaan ini disampaikan langsung oleh Ruhimat di depan perwakilan Meiloon yang hadir dalam acara ini. Selain itu, permintaan ini didengar langsung oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang selama ini membantu pengurusan izin Meiloon.
Ruhimat berjanji siap bekerja sama dengan Meiloon untuk penyerapan tenaga kerja dari warga Subang ini. Sebab, dia yakin, pabrik dengan nilai investasi hingga US$ 90 juta ini akan sangat memberikan keuntungan bagi daerahnya.
Meiloon adalah perusahaan terbuka asal Taiwan yang sudah berdiri sejak 1973. Meiloon menjadi perusahaan terkemuka di bidang Original Design Manufacturer (ODM) dan Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk produk high end audio systems dan loudspekers. Salah satunya yaitu produk JBL.
Dalam dua tahun terakhir, Meiloon sudah melakukan survei ke beberapa lokasi di sejumlah negara. Hingga akhirnya, Meiloon memutuskan untuk merelokasi pabrik ke Indonesia, dari Suzhou, Cina ke Subang.
Meski demikian, Meiloon belum memastikan berapa bayak tenaga kerja lokal yang diserap di perusahan mereka. Eva Kuo, Chief Financial Officer Meiloon Industrial Co, Ltd, induk perusahaan yang ada di Taiwan, hanya mengatakan bahwa investasi mereka ini akan menciptakan ribuan peluang pekerjaan bagi komunitas lokal.
Selain itu, bisnis Meiloon di Indonesia akan menghasilkan transfer teknologi dan dampak ekonomi bagi daerah Subang. "Mari bekerja bersama," kata Eva.
FAJAR PEBRIANTO