Meraih gelar Master of Business Administration (MBA), Fetty pun harus terbang ke Negeri Paman Sam guna menuntaskan pendidikan di California State University, San Bernardino pada 1992 hingga 1994.
Ketika masih menjabat sebagai Direktur Ritel Sarinah, Fetty Kwartati menjelaskan soal transformasi dan konsep bisnis perseroan yang baru. Pusat perbelanjaan pelat merah itu ke depannya akan memiliki "Duty Free Shop" dengan mengkombinasikan produk premium Indonesia dan produk internasional.
"Duty Free Shop" ini akan memasarkan produk Indonesia, seperti kerajinan tangan dan produk lokal premium lainnya, serta produk internasional seperti parfum, kosmetik, fesyen, aksesoris, wine dan rokok.
Fetty mengatakan brand-brand internasional yang dapat bergabung dan berbisnis di Sarinah adalah yang terbukti memiliki konten dalam negeri, serta mempekerjakan banyak SDM Indonesia.
"Brand-brand asing yang sudah 'proven' dan sangat besar di Indonesia, di mana konten lokalnya tinggi, pasti akan kita diskusikan untuk mengisi 'spot' kepada mereka, seperti McDonald's juga, tetapi tentu akan disesuaikan dengan konsep yang baru," kata Fetty, 15 Mei 2020.
Duty Free Shop ini, kata Fetty, diharapkan menjadi etalase bagi turis mancanegara untuk bisa melihat berbagai produk unggulan Indonesia.
Hingga berita diturunkan, Fetty belum merespons pesan Tempo terkait penunjukannya sebagai Direktur Utama Sarinah.
ANTARA l EKO WAHYUDI