Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Kemenko Marves Kaji Pembuangan Limbah Tailing ke Laut

image-gnews
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau PT Bintan Alumina Indonesia di Kepulauan Riau, Kamis, 2 Juli 2020. Luhut meminta perusahaan menjaga lingkungan. (Foto Humas Pemprov Kepri)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau PT Bintan Alumina Indonesia di Kepulauan Riau, Kamis, 2 Juli 2020. Luhut meminta perusahaan menjaga lingkungan. (Foto Humas Pemprov Kepri)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sedang mengkaji proses deep-sea mine tailings placement (DTSP) atau penempatan tambang tailing (limbah tailing) ke dalam laut. Kajian tersebut dilakukan di sekitar kawasan industri nikel di wilayah Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.

Juru bicara Kementerian, Jodi Mahardi, mengatakan proses itu menjadi opsi dari pembuangan akhir pencucian asam tingkat tinggi alias high pressure acid leaching (HPAL) yang disesuaikan dengan kondisi dua daerah tersebut.

“Karena di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara masih memiliki potensi gempa apabila dilakukan damn tailing di darat,” tutur Jodi kepada Tempo, Selasa, 21 Juli 2020.

Untuk menjaga ekosistem, pembuangan limbah diklaim akan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Jodi memastikan proses DSTP sudah melalui desain dan uji ilmiah oleh pakar berpengalaman, baik di luar maupun dalam negeri.

Pembahasan terkait rencana pembuangan limbah tailing ke laut sudah dirembuk sejak awal Januari lalu. Setidaknya ada empat perusahaan yang sudah mengajukan izin pembuangan ini. Keempatnya adalah PT TB, PT QMB, PT HNC, dan PT SCM. Menurut Jodi, tindak lanjut perizinan sedang dalam proses.

Berdasarkan kajian Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) beberapa waktu lalu, proyek pembuangan tailing ini akan menambah kehancuran wilayah pesisir dan pulau kecil di Pulau Obi. Di pulau tersebut terdapat 14 perusahaan tambang nikel yang mengeruk daratan pulau yang memiliki luas 254,2 hektare.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Tahun Tercemar, Pantai di Rio de Janeiro Brasil kembali Aman untuk Berenang

1 hari lalu

Ilustrasi wanita bersantai di pantai. Freepik.com/Svetlanasokolova
10 Tahun Tercemar, Pantai di Rio de Janeiro Brasil kembali Aman untuk Berenang

Selama bertahun-tahun garis pantai di Rio de Janeiro dipenuhi limbah, sampah, dan polusi industri. Intip cara kota ini menangani limbah.


Dosen Unpad Ciptakan Plastik Kemasan Ramah Lingkungan dari Limbah Cangkang Udang

3 hari lalu

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Dr. Emma Rochima, M.Si., mengembangkan plastik mudah terurai (biodegradable) dari limbah cangkang udang. (Foto: Dadan Triawan/unpad.ac.id)
Dosen Unpad Ciptakan Plastik Kemasan Ramah Lingkungan dari Limbah Cangkang Udang

Bermula dari kekhawatirannya terhadap permasalahan sampah plastik, dosen Unpad membuat plastik kemasan cokelat batangan yang ramah lingkungan.


Jadi Tulang Punggung Industri Nikel, AEER: Buruh Malah Jadi Pihak Paling Menderita

3 hari lalu

Ilustrasi buruh. Pixabay
Jadi Tulang Punggung Industri Nikel, AEER: Buruh Malah Jadi Pihak Paling Menderita

Ironisnya, buruh juga menjadi pihak yang paling menderita akibat minimnya penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).


K3 Kurang Jadi Fokus dalam Industri Nikel, Kemnaker: Jumlah Pengawas di Daerah Terbatas

3 hari lalu

Gedung Kemnaker RI di Jakarta.
K3 Kurang Jadi Fokus dalam Industri Nikel, Kemnaker: Jumlah Pengawas di Daerah Terbatas

Direktur Bina Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kemnaker menyebut pengawasan mengenai K3 masih terbatas karena minimnya jumlah pengawas di daerah.


AEER: Hilirisasi Nikel Tak Kurangi Kemiskinan, 95 Persen Pendapatan Morowali Menguap ke Luar Daerah

3 hari lalu

Ilustrasi  smelter nikel. REUTERS
AEER: Hilirisasi Nikel Tak Kurangi Kemiskinan, 95 Persen Pendapatan Morowali Menguap ke Luar Daerah

Peneliti Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) Arianto Sangadji mengatakan bahwa hilirasasi nikel tidak menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan.


Soroti Ketenagakerjaan di Industri Nikel, Faisal Basri: Kita Dijual Murah

3 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Soroti Ketenagakerjaan di Industri Nikel, Faisal Basri: Kita Dijual Murah

Dalam laporan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER), China disebutkan sebagai penentu di balik kesuksesan hilirisasi nikel di Indonesia.


Mahasiswa Unpad Bikin Cup dari Limbah Kulit Biji Kopi, Bisa Dimakan

5 hari lalu

Ilustrasi kopi Kintamani. (Sumber: Unsplash)
Mahasiswa Unpad Bikin Cup dari Limbah Kulit Biji Kopi, Bisa Dimakan

Inovasi mahasiswa Unpad berangkat dari keresahan akan limbah kulit biji kopi yang kerap terbuang begitu saja.


Pemimpin Kepulauan Solomon Kecam Jepang: Jika Air Fukushima Aman, Buang Saja di Jepang!

6 hari lalu

Manasseh Sogavare, Perdana Menteri Kepulauan Solomon. Sumber: Reuters
Pemimpin Kepulauan Solomon Kecam Jepang: Jika Air Fukushima Aman, Buang Saja di Jepang!

Perdana Menteri Kepulauan Solomon mengecam tindakan Jepang yang membuang air radioaktif Fukushima ke Samudera Pasifik


Aturan Main Baru IKN Selera Investor

9 hari lalu

Aturan Main Baru IKN Selera Investor

Panitia Kerja DPR menyetujui revisi UU IKN. Pasal-pasal baru usulan pemerintah yang dinilai sarat kepentingan investor diakomodasi.


Cadangan Nikel Indonesia Akan Habis dalam 15 Tahun, Peneliti TII: Kekhawatiran yang Rasional

10 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai menghadiri Indonesia EBTKE Conex 2023 di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 12 Juli 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Cadangan Nikel Indonesia Akan Habis dalam 15 Tahun, Peneliti TII: Kekhawatiran yang Rasional

Peneliti Bidang Ekonomi pusat penelitian kebijakan publik The Indonesian Institute (TII) Putu Rusta Adijaya menyebut cadangan nikel Indonesia terbatas