Dengan adanya pandemi, kata Luhut, bisa memberikan kesempatan kepada destinasi wisata untuk berbenah agar semakin baik ke depannya. "Sehingga masalah kebersihan di tempat spot-spot turis destinasi itu bisa kita benahi," ucapnya.
Adapun, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menerapkan standar kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) di destinasi wisata Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penerapan ini dilakukan melalui gerakan bersih, indah, sehat, aman atau BISA.
Direktur Kelembagaan Kemenparekraf Reza Fahlevi menjelaskan, gerakan BISA bertujuan untuk mendorong masyarakat sekitar agar mampu beradaptasi dengan kehidupan baru yang produktif dan aman di tengah pandemi. “Kami terus meminta masyarakat untuk melakukan penerapan, pengawasan, dan uji coba CHSE pada destinasi wisata termasuk usaha pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya, Ahad, 19 Juli 2020.
Reza menjelaskan, Kemenparekraf saat ini tengah mengupayakan agar pelaku pariwisata dan industri kreatif serta masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dapat bangkit, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan. Dia pun menuturkan bahwa pemerintah daerah akan aktif mengawasi dan melaksanakan protokol tersebut.
FRANCISCA CHRISTY