TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bima Yudhistira, mengatakan pembentukan Komite Pemulihan Ekonomi oleh pemerintah untuk menangani dampak Covid-19 justru menunjukkan fungsi lembaga yang eksis saat ini tidak bekerja optimal.
“Ini indikator bahwa lembaga yang sudah ada kurang bertaji sehingga perlu dibentuk komite baru. Ada fungsi koordinasi yang lemah,” ujar Bima saat dihubungi pada Senin, 20 Juli 2020.
Menurut Bima, semestinya pemerintah bisa memaksimalkan fungsi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mengeluarkan pelbagai kebijakan terkait pemulihan ekonomi dan pelaksanaan perancangan stimulus yang tepat.
Ketimbang membentuk komite anyar, pemerintah pun didesak segera menyelesaikan persoalan hambatan birokrasi dan penyederhanaan teknis untuk mempercepat pemberian insentif.
Di samping itu, ia menyarankan agar pemerintah berfokus memperbaiki data penerima bantuan sosial. Seandainya terlalu banyak komite, Bima mensinyalir akan terjadi pemborosan anggaran.
Selanjutnya, ia meminta pemerintah bersungguh-sungguh memikirkan cara agar laju persebaran kasus yang Covid-19 di Indonesia dapat ditekan. “Non-sense ekonomi bisa berangsur pulih. Investor akan masuk wait and see dulu melihat kasus positif melebihi Cina,” tuturnya.