TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perempuan saat ini turut menopang aktivitas ekonomi skala usaha ultra-mikro. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya perempuan yang mendominasi profil debitur pembiayaan ultra mikro (UMi).
Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, sejak diluncurkan pada pertengahan 2017 hingga Juli 2020, pembiayaan UMi telah menjangkau sebanyak 2.257.021 debitur yang tersebar di seluruh Indonesia. "Menariknya, mayoritas debitur adalah perempuan 93 persen," kata Sri Mulyani dalam akun instagram pribadinya, @smindrawati, Ahad, 19 Juli 2020.
Sri Mulyani mengatakan jumlah perempuan yang memanfaatkan ktedit UMi dalam empat tahun terakhir tumbuh positif. Adapun pembiayaan UMi ini berbeda dengan kredit usaha rakyat atau KUR.
UMi menyasar pada usaha mikro yang berada di lapisan terbawah. Saat ini, fasilitas memberi UMi pembiayaan maksimal Rp10 juta per nasabah.
UMi dirancang karena usaha mikro di lapisan terbawah saat ini belum bisa difasilitasi perbankan melalui KUR. Sebab, umumnya KUR menyasar pada usaha mikro dan kecil dengan fasilitas pembiayaan hingga Rp 25-500 juta.
Baca Juga:
Pemerintah pun menunjuk BLU Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebagai coordinated fund koordinator pembiayaan bagi pembiayaan UMi. Pembiayaan UMi disalurkan melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), seperti PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura (bekerja sama dg koperasi dan lembaga keuangan mikro), serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
Sri Mulyani berharap, pada masa pandemi Covid-19, pelaku ultra-mikro akan mendapatkan relaksasi berupa penundaan pembayaran cicilan pokok selama enam bulan dan subsidi bunga kredit. Dia juga mengajak para pejuang ekonomi untuk tetap bersemangat.
"Pemerintah senantiasa berusaha hadir mendampingi, salah satunya melalui pembiayaan UMi," ucapnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA