Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Kecelakaan, Kemenhub Dorong Pemasangan Perisai Kolong Truk

Reporter

image-gnews
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi ketika memberi keterangan kepada wartawan di Restoran Es Teler 77, Melawai, Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada Senin, 11 Desember 2017. Tempo/Zara Amelia Adlina
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi ketika memberi keterangan kepada wartawan di Restoran Es Teler 77, Melawai, Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada Senin, 11 Desember 2017. Tempo/Zara Amelia Adlina
Iklan

TEMPO.CO, Purwokerto - Kementerian Perhubungan mendorong pemasangan perisai kolong belakang (rear underrun protection) di sasis truk trailer dan tronton untuk menurunkan angka fatalitas akibat kecelakaan mobil kecil menabrak belakang mobil besar.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Aptrindo (Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia) Kabupaten Banyumas yang mempunyai inisiatif, gagasan untuk mulai mengkampanyekan dan meningkatkan kembali penggunaan 'rear underrun protection' yang sudah lama juga oleh Ditjen Perhubungan Darat didorong kepada pengusaha untuk memasang ini," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu, 18 Juli 2020.

Dia mengatakan hal itu kepada wartawan usai acara Kampanye Keselamatan "Pemasangan Rear Underrun Protection di Sasis Truk" yang digelar di halaman Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas.

Menurut dia, pemasangan perisai kolong belakang terutama pada kendaraan jenis truk perlu dilakukan karena banyak truk di jalan-jalan tol kecepatannya tidak bisa maksimal.

"Sampai sekarang kami memang lagi berproses, kendaraan yang 'over loading' dan 'over' dimensi (ODOL) sedang kami tertibkan. Tapi kalau memang kendaraan itu cenderung muatannya berat, kecepatan enggak maksimal," katanya.

Sementara itu di jalan tol, kata dia, banyak kendaraan kecil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan saat hujan atau malam hari, kendaraan-kendaraan kecil itu tidak bisa melihat dengan jelas jika di depannya ada truk.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya sudah cukup lama mendorong pemasangan perisai kolong belakang tersebut untuk menurunkan angka fatalitas akibat mobil kecil tabrak belakang mobil besar. 

"Kecelakaan di jalan tol, 90 persen kita katakan yang tabrak belakang, melibatkan melibatkan mobil kecil dengan truk seperti ini, itu 90 persen korbannya pasti tingkat fatalitasnya tinggi sekali. Dia bisa luka berat, meninggal dunia, dan sebagainya," kata Budi.

Menurut dia, hal itu disebabkan ketika mobil kecil menabrak belakang truk tronton atau trailer dan masuk kolongnya, biasanya balon udaranya (airbag, red.) tidak berfungsi karena kadang masuk sampai kepalanya.

Ia mengharapkan dengan pemasangan perisai kolong belakang, balon udara pada mobil kecil yang menabrak belakang truk itu berfungsi normal.

"Mudah-mudahan dari Kabupaten Banyumas ini, para pengusaha, rekan-rekan juga bisa menyampaikan kepada pengusaha yang lain, terutama yang banyak di sekitar jalan tol untuk bisa memasang ini (perisai kolong belakang, red.)," katanya.

Selain perisai kolong belakang, kata dia, ada stiker pemantul cahaya yang berfungsi membantu pengguna kendaraan di belakangnya terutama pada malam hari.

"Hanya saja saya kecewa. Ini banyak sekarang pemalsuan stiker pemantul cahaya oleh para pengusaha yang kualitas stikernya tidak seperti yang ada dalam standar kami," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi mengakui saat ini Kemenhub baru sebatas mengeluarkan surat edaran terkait dengan pemasangan perisai kolong belakang.

Kendati demikian, dia mengatakan pihaknya telah meminta Direktur Sarana Ditjen Hubdat agar nantinya pemasangan perisai kolong belakang itu menjadi kewajiban.

"Jadi saat rancang bangun pertama kali kendaraan truk, kami harapkan sudah ada ini (perisai kolong belakang, red.), sekarang kebetulan masih surat edaran atau imbauan," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan berdasarkan data kecelakaan di jalan tol khususnya Tol Cipali, dalam sebulan rata-rata ada 36 kejadian yang tabrak belakang.

"Dan fatalitasnya, Jalan Tol Cipali itu enggak ada salahnya, cuma salahnya posisinya. Kalau orang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, sampai Cipali sudah mengantuk, dari Jakarta macet sampai situ mengantuk," katanya.

Menurut dia, korban kecelakaan di Tol Cipali sudah terlalu banyak, sehingga dengan pemasangan perisai kolong belakang diharapkan dapat mengurangi fatalitas akibat tabrak belakang.

Ia mengharapkan pengusaha truk di Banyumas dengan sukarela memasang perisai kolong belakang pada sasis kendaraannya.

Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan pengusaha truk di Kabupaten Banyumas saat sekarang sudah mulai memasang perisai kolong belakang dan stiker pemantul cahaya pada kendaraan mereka.

"Nanti 'dump truck' saya akan saya pasangi semua sebagai contoh," kata dia yang juga pengusaha kontraktor.

Salah seorang perwakilan Aptrindo Jawa Tengah, Bambang mengaku perlu ada pemasangan perisai kolong belakang karena sudah terlalu banyak terjadi kecelakaan yang berakibat fatal terutama di jalan tol.

"Di mana banyak mobil-mobil kecil yang menabrak bagian belakang dari truk-truk anggota kami yang akhirnya mengakibatkan korban yang cukup fatal," katanya. 

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

7 jam lalu

Ilustrasi Bus ALS. Wikipedia/Mujiono Ma'ruf
Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.


Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

11 jam lalu

Presiden Jokowi (tengah) melihat proses pembagian sembako untuk warga di pintu Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Sebanyak 1000 paket sembako dibagikan Presiden Joko Widodo untuk warga Bogor di bulan Ramadan 1445 Hijriyah. ANTARA/Arif Firmansyah
Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.


5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

21 jam lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

Korlantas Polri mencatat ada ribuan kecelakaan lalu lintas selama 5 hari Lebaran. Dari jumlah total itu ada ratusan nyawa terenggut.


Seri Antisipasi Kecelakaan Maut: Tips untuk Menghindari Pecah Ban Mobil

1 hari lalu

Ilustrasi ban mobil. Sumber: carscoops.com
Seri Antisipasi Kecelakaan Maut: Tips untuk Menghindari Pecah Ban Mobil

Kecelakaan yang disebabkan oleh pecah ban mobil, seringkali terjadi karena pengemudi kesulitan mengendalikan laju kendaraan.


Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

2 hari lalu

Satreskrim Polresta Denpasar menggiring tersangka Hari Soeslistya Adi, 38 tahun, admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6, dalam kasus UU ITE usai menggelar konferensi pers di Mapolda Bali, Denpasar, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

Admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6 ikut terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan anggota TNI di Polres Denpasar.


Polri Catat 2.895 Kecelakaan selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

2 hari lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan bersama Dirut PT Jasa Raharja Rivan Purwantono meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
Polri Catat 2.895 Kecelakaan selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Korban meninggal akibat kecelakaan saat arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini mencapai 429 orang.


Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

2 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.


Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

2 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Karawang Timur, Jawa Barat, Senin 15 April 2024. Korlantas Polri memberlakukan contraflow dua lajur pada KM 72 Tol Cipali hingga KM 66 Tol Japek, tiga lajur pada KM 66-47 Tol Japek dan satu lajur pada 47-36 Tol Japek guna memperlancar arus balik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan


Kecelakaan Arus Mudik Lebaran Turun 15 Persen, Paling Banyak karena Tidak Jaga Jarak Aman

2 hari lalu

Petugas gabungan rest area UPPKB Losarang mengevakuasi seorang pemudik sepeda motor yang mengalami kecelakaan saat melintas di Jalan Raya Pantura, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu, 6 April 2024. Dalam kecelakaan tunggal tersebut pengemudi sepeda motor hanya mengalami luka dan langsung ditangani petugas gabungan rest area UPPKB Losarang. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Kecelakaan Arus Mudik Lebaran Turun 15 Persen, Paling Banyak karena Tidak Jaga Jarak Aman

Kecelakaan tunggal pada arus mudik Lebaran 2024 mengalami kenaikan 14 persen, yaitu 79 kejadian.


Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Diduga Alami Microsleep

3 hari lalu

Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Diduga Alami Microsleep

Polri mengungkap kelelahan sopir Gran Max menjadi penyebab kecelakaan di KM 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 12 orang.