TEMPO.CO, Jakarta – Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) meluncurkan platform lending atau pinjaman digital DigiKU bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Layanan ini sekaligus untuk mendukung UMKM bangkit di masa pandemi Covid-19.
“Kami berikan kredit modal kerja agar UMKM tidak mem-PHK orang. Kredit premi ini penjaminannya dibayari oleh APBN,” tutur Ketua Himbara Sunarso dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Jumat, 14 Juli 2020.
Melalui DigiKU, pemerintah menyalurkan modal sebesar Rp 4,2 triliun kepada satu juta UMKM yang saat ini sudah tergabung dalam ekosistem digital. Adapun peluncuran DigiKU sejalan dengan program pemerintah yang tengah menggeber pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang tahun ini juga akan difokuskan pada UMKM. Sebab, selama masa pandemi, UMKM merupakan salah satu sektor yang terpuruk akibat menurunnya kegiatan ekonomi dan daya beli.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, melalui layanan ini, UMKM bakal memperoleh bantuan modal cepat. Prosesnya pun hanya berlangsung sekitar 15 menit. “Karena diselaraskan dengan data nasabah yang dimiliki Himbara,” ucap Luhut.
Di samping itu, penyediaan modal lewat DigiKU akan mendorong transformasi digital UMKM yang saat ini masih menyalurkan produknya melalui offline. Dengan demikian, akses pasar pelaku usaha kecil hingga menengah akan lebih besar.
Baca Juga:
Luhut mengakui saat ini UMKM merupakan tulang punggung bagi ekonomi negara. Pada 2019, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60 persen. Ia memungkinkan, seandainya UMKM bergabung ke platform online, sektor ini akan mampu menjadi penopang bagi ekonomi digital.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengimbuhkan, digitalisasi penting bagi perkembangan bisnis UMKM. Apalagi, valuasi ekonomi digital pada 2025 diproyeksikan tembus US$ 130 miliar.
“Karena itu akhir tahun kita kejar UMKM yang go digital sudah sampai 10 juta lah. Itu arahan Pak Presiden,” katanya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA