TEMPO.CO, Jakarta - Angka kemiskinan di DKI Jakarta naik sebesar 1,11 persen di tengah pandemi Covid-19. Dari semula 3,42 persen pada September 2019, menjadi 4,53 persen pada Maret 2020.
"Pandemi Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan meningkat. Peningkatan kemiskinan di perkotaan lebih tinggi dari pada di perdesaan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 15 Juli 2020.
Meski demikian, persentase penduduk miskin di Jakarta masih termasuk yang paling rendah di Indonesia. Hingga Maret 2020, hanya ada beberapa daerah dengan persentase kemiskinan di bawah 5 persen.
Paling rendah yaitu Bali dengan 3,78 persen, naik dari pengumuman terakhir pada September 2019 yang sebesar 3,61 persen. Saat itu, Jakarta menjadi daerah dengan persentase kemiskinan terkecil se-Indonesia. Maka kini posisinya digantikan oleh Bali.
Selain Jakarta dan Bali, ada sejumlah daerah dengan kemiskinan di bawah 5 persen hingga Maret 2020. Mereka yaitu Kalimantan Selatan (4,38 persen), Bangka Belitung (4,53 persen), Kalimantan Tengah (4,82 persen). Sisanya di atas 5 persen.
Sementara itu, penurunan persentase penduduk miskin terbesar terjadi di Sulawesi Tengah. Persentasenya turun 0,26 persen, dari 13,18 persen pada September 2019 menjadi 12,92 persen pada Maret 2020.
Namun, persentase penduduk miskin di daerah ini masih termasuk yang paling tinggi se-Indonesia. Adapun dari 34 provinsi, persentase tertinggi masih terjadi di Papua. Dari 26,55 persen pada September 2019 menjadi 26,64 persen pada Maret 2020.
Secara kumulatif, persentase penduduk miskin Indonesia pada Maret 2020 naik menjadi 9,78 persen, dari posisi 9,22 persen pada September 2019. Maka total, jumlah penduduk miskin Indonesia kini berada di angka 26,41 juta orang.
FAJAR PEBRIANTO