TEMPO.CO, Jakarta - Operasional penerbangan di Bandara Andi Jemma Masamba di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, lumpuh lantaran terendam lumpur lantaran banjir. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah pesawat perintis penumpang dan kargo tidak dapat mengaktifkan layanan mulai Selasa pagi, 14 Juli 2020, hingga 29 Juli 2020.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto mengatakan pihaknya telah menginstruksikan Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah V Makassar untuk menangani imbas bencana tersebut. “Bantuan dan koordinasi sangat penting dilakukan, apalagi jika ada karyawan ataupun keluarganya yang menjadi korban, beberapa Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) juga standby dalam rangka dukungan penanganan bencana tersebut,” kata Novie di Jakarta, Selasa, 14 Juli.
Novie memastikan Tim Quick Response akan diterjunkan untuk memberikan bantuan teknis. Bahkan, kata dia, jika dibutuhkan, tim bakal terjun langsung ke lokasi bandara yang terendam lumpur.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Andi Jemma, Mohammad Sabu, menuturkan banjir bandang terjadi pada Selasa pagi karena hujan deras. Banjir mengakibatkan landasan pacu dan ruah dinas petugas dipenuhi lumpur serta pagar bandara rusak.
"Untuk apron (parkir pesawat) tidak terdampak sehingga pesawat yang terparkir aman dari lumpur," tutur Sabu.
Sabu menyebut bakal terus berkoordinasi dengan stakeholder untuk menangani musibah bencana banjir bandang. Secara bertahap, petugas membersihkan lumpur yang menggenang di landasan pacu bandara.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA