TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. siap menjalankan sejumlah strategi baru untuk merespon dampak Covid-19. Salah satu strategi jangka panjang yang diandalkan adalah Hard Block Strategy.
"Kami sedang tawarkan ke banyak pihak," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi BUMN DPR di Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020.
Lewat strategi ini, Garuda Indonesia akan menawarkan kerja sama dengan pihak ketiga. Sehingga ke Garuda terbang ke sebuah kota di luar negeri, maka di sana sudah ada pihak ketiga yang siap mem-booking dan menentukan penumpang Garuda.
Irfan berharap pihak ketiga ini memang mempunyai keahlian yang mendalam dalam untuk bisnis ini. Sebab, Garuda ke depan ingin lebih banyak mendatangkan penumpang dari luar negeri ke Indonesia, ketimbang sebaliknya.
Selain Hard Block Strategy, Garuda Indonesia juga bersiap untuk menjalankan code-share and interline agreement. Strategi ini dilakukan dengan maskapai untuk meningkatkan market share dan destinasi tujuan ke berbagai negara. "Ini sudah finalisasi," kata Irfan.
Saat ini, penerbangan internasional Garuda Indonesia terbatas. Dua di antaranya adalah Belanda dan Jepang. Maka untuk menggaet penumpang lebih banyak, Garuda Indonesia bakal menawarkan paket penerbangan ke semua kota di Eropa dan Amerika Serikat.