TEMPO.CO, Jakarta - Sambil menunggu dana talangan sebesar Rp 8,5 triliun dari pemerintah cair, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk berdiskusi dengan Kementerian BUMN agar mendapat pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Lewat cara ini, bank-bank milik pemerintah mendanai Garuda Indonesia untuk sementara waktu, sampai dana talangan Rp 8,5 triliun cair. Namun, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra tetap berharap dana talangan Rp 8,5 triliun bisa cair secepatnya.
"Sehingga bridging tak terlalu lama," kata dia dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi BUMN DPR di Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020. Wacana bantuan dari Himbara ini muncul sejak Mei 2020, tapi belum ada bentuk skema finalnya.
Adapun dana talangan Rp 8,5 triliun adalah salah satu bentuk bantuan pemerintah kepada Garuda. Bentuknya adalah investasi pemerintah, bukan Penanaman Modal Negara (PMN).
Sehingga, dana ini harus dikembalikan lagi Garuda Indonesia ke negara beberapa tahun kemudian. Opsi PMN belum bisa dipilih karena posisi Garuda Indonesia yang berstatus perusahaan terbuka.
Dana talangan Rp 8,5 triliun ini juga diberikan untuk membantu Garuda yang terseok-seok di tengah sepinya penumpang dan utang jatuh tempo. Saat ini, posisi kas Garuda sudah negatif. Jika tidak ada pinjaman, Irfan menyebut posisinya akan semakin negatif sampai akhir tahun, hingga US$ 220 juta.
Sementara hingga 1 Juli 2020, saldo utang usaha dan pinjaman bank di Garuda Indonesia mencapai US$ 2,218 miliar. Dari jumlah ini, US$ 905 miliar untuk utang usaha dan pajak, US$ 668 miliar untuk pinjaman jangka pendek dan US$ 645 miliar untuk jangka panjang.
Tapi dana talangan Rp 8,5 triliun bukan satu-satunya. Irfan menyebut masih ada Rp 1 triliun lagi dari fasilitas program expo yang diharapkan cair Juli 2020 ini. Garuda akan memaksimalkan penggunaan dana ini. "Sehingga bisa meminalisir penggunaan dana dari bank Himbara," kata dia.
Adapun untuk dana talangan Rp 8,5 triliun ini, Irfan belum tahu kapan bisa diterima perusahaannya. "Kami masih diskusikan kira-kira pencairan dana talangan itu, akan kapan," kata dia.
FAJAR PEBRIANTO