Adapun penjualan 100.000 saham BBCA juga dilakukan oleh Direktur BCA Lianawaty Suwono pada 9 Juli 2020. Sebanyak 50.000 lembar di lepas dengan harga Rp 31.050 dan 50.000 lembar dengan harga Rp 31.025.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham Bank Central Asia (BCA) parkir di zona hijau dengan menguat 1,64 persen ke level Rp 31.000 pada Jumat pekan lalu, 10 Juli 2020. Investor asing memborong perbankan milik Grup Djarum itu dengan nilai net buy Rp129,10 miliar di pasar tunai, reguler, dan negosiasi.
Dalam sepekan terakhir, emiten berkode saham BBCA itu tengah bergerak dalam tren positif. Tercatat, laju harga naik 5,62 persen dengan rentang pergerakan support Rp29.250 dan resistance Rp31.325. Harga saham BBCA pada penutupan pekan lalu sudah mulai mendekati harga saham pada awal tahun di level 33.450
Berdasarkan konsensus Bloomberg, 24 dari 34 analis yang mengulas saham BBCA masih merekomendasikan beli saham perseroan. Sisanya, delapan merekomendasikan hold dan dua merekomendasi jual. Sementara target harga konsensus Bloomberg untuk harga saham BBCA dalam 12 bulan berada di level Rp 30.239 per lembar saham.
Langkah jual saham besar-besaran sebelumnya juga dilakukan oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Silmy Karim. Ia bahkan melepas seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan yang dipimpinnya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk keperluan pribadi.
"Kebetulan di saat Covid ini kan yang paling likuid (mudah dijual) adalah dengan menjual saham bila dibandingkan dengan menjual aset yang lain," kata Silmy saat dihubungi, Ahad, 21 Juni 2020.