Ia juga menekankan hal tersebut wajar dilakukan. "Wajar saja mau masuk reksa dana, saham, properti, mau-mau kita invest di mana. Gak ada apa-apa. Kita tau ada target security company saham BCA di harga tertentu, ga nyesel," kata Jahja.
Sebelumnya lewat keterbukaan informasi di situs Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilansir pada Ahad pekan lalu, 12 Juli 2020, Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto menyampaikan laporan kepemilikan saham sejumlah direksi pada awal Juli 2020. Sejumlah direksi dilaporkan melepas harga saham perseroan di kisaran harga Rp 31.000 per lembar pada 9 Juli 2020 - 10 Juli 2020.
Ramon menyebutkan, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjual sebanyak 25.000 lembar dengan harga penjualan Rp 31.125 per saham. Transaksi itu dilakukan pada 10 Juli 2020 dengan status kepemilikan saham langsung.
Jahja juga melepas 25.000 saham lagi pada 10 Juli 2020 namun dengan harga yang berbeda yakni Rp 31.100 per lembar. Sehari sebelumnya atau 9 Juli 2020, dia juga telah melepas 50.000 lembar saham emiten bersandi BBCA tersebut. Harga penjualan senilai Rp 31.050 per lembar dengan status kepemilikan langsung.
Langkah serupa juga dilakukan oleh Direktur BCA Erwan Yuris Ang. Ia melepas 50.000 lembar dengan harga Rp 31.150 per saham pada 10 Juli 2020.
Direktur BCA Rudy Susanto juga melepas 54.500 lembar dengan harga Rp 31.025 per saham pada 9 Juli 2020. Selanjutnya, penjualan juga dilakukan periode yang sama untuk 145.500 lembar di level harga Rp 31.000.