Komitmen penyelesaian itu salah satunya melalui penambahan modal ke bank. Seperti diketahui, Tahir telah menambah modal berupa Rp 3,5 triliun dalam bentuk aset dan Rp 1,5 triliun dalam bentuk tunai.
Slamet mengakui tambahan modal itu belum cukup untuk menutup konsentrasi kredit ke empat grup yang mencapai Rp 24,1 triliun. OJK telah meminta kredit itu dilunasi dengan cara mengambilalih aset yang diagunkan oleh empat grup tersebut (AYDA).
“Nilai agunannya Rp 17,9 triliun,” ujar Slamet.
Saat ini, kata Slamet, Bank Mayapada sedang berusaha menjual aset-aset tersebut agar bisa ditambahkan menjadi modal bank. Bila hasilnya masih kurang, Tahir disebut siap merogoh aset pribadinya.
“Berikan kesempatan kepada pemilik untuk melakukan langkah perbaikan,” ujar Slamet.
Menurut Slamet, OJK yakin, masuknya Cathay sebagai pengendali, tambahan modal dari Tahir dan penjualan aset agunan bisa membereskan masalah Mayapada.
“Jadi nasabah tidak perlu khawatir,” kata Slamet.
Khairul Anam