"Jadi bisa dilihat beberapa bank dan perusahaan pembiayaan yang kami peringkat, ada beberapa surat utang yang jatuh tempo di semester I 2020 bisa dibayar tepat waktu dan tidak refinancing. Itu menunjukkan kemampuan mereka mengelola likuiditas," ujar Hendro.
Terkait hal tersebut pun, Hendro berharap iklim usaha sudah mulai bergerak kembali dan perusahaan sudah menghasilkan arus keuangan yang sempat tertunda di triwulan II 2020. Sehingga, kinerja perseroan pun berangsur pulih.
Mengenai banyaknya restrukturisasi pembiayaan di tengah pandemi ini, Hendro mengatakan pada satu sisi bisa mengurangi arus kas perusahaan pembiayaan. Namun di sisi lain, skema relaksasi itu memberikan kelonggaran kepada debitur sehingga bisa melanjutkan usahanya. "Sampai saat ini kondisinya cukup terkendali," tutur Hendro.