TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menganggap ekonomi digital menjadi kunci bagi negara-negara untuk mempertahankan status sebagai negara berpendapatan menengah atas.
"Karena banyak negara-negara sudah menuju ke ekonomi digital," ujar Untung saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat, 10 Juli 2020.
Menurut dia, untuk perekonomian ke depannya di negara-negara manapun, baik itu negara maju dan berkembang, digitalisasi menjadi opsi penting.
Artinya, lanjutnya, tidak bisa dipungkiri perekonomian digital menjadi hal penting saat ini mengingat banyaknya pelaku usaha yang bertransformasi ke ranah daring (online).
"Untuk bisa memastikan bahwa perekonomian digital kita dapat terus berkembang sebenarnya terdapat beberapa faktor. Pertama mengenai penetrasi jaringan broadband internet. Karena kalau hal ini tidak ada maka kenyamanan pelaku usaha dapat terganggu," katanya.
Faktor kedua mengenai literasi digital. Menurut dia, jika akses internetnya sudah tersedia namun penggunanya tidak memahami fitur digital atau daring maka akan sulit untuk memacu ekonomi digital.
Literasi digital, katanya, bisa dilakukan melalui dua cara. Pertama melalui pelatihan dan cara kedua adalah dengan cara dipaksa bertransformasi. Dipaksa di sini maksudnya ketika banyak pelaku usaha mulai berbondong-bondong masuk ke ranah digital, maka secara otomatis pihak-pihak lainnya akan ikut bertransformasi ke daring agar tidak ketinggalan.
Menurut Ignatius, pemerintah bisa turut membantu menggalakkan literasi digital dengan cara membantu dan memberikan bimbingan kepada para pelaku usaha yang ingin mengurus perizinan secara online baik seperti pembimbingan secara tatap muka atau kelas bimbingan pengurusan izin online di kantor perizinan.
"Bayangkan jika semua kebutuhan yang berhubungan dengan institusi pemerintah dilakukan lewat cara seperti itu, maka lama-lama orang akan terbiasa menggunakan aplikasi digital," katanya.
Di sisi lain para pelaku ekonomi digital juga mulai mendorong pelaku usaha dan masyarakat untuk bertransformasi ke ranah daring melalui layanan-layanan berbasis digital.
Faktor ketiga yang berhubungan langsung antara pemerintah dengan perusahaan platform digital dan marketplace daring yakni aturan dan regulasi. Kalau bisa aturan dan regulasi dari pemerintah jangan memberatkan para pelaku ekonomi digital dulu.
ANTARA