“Sudah ditutup, diplastik. Tidak bisa dilihat lagi,” kata seorang pimpinan gudang JAS yang bertugas pada petang itu.
Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun, 35 boks lobster itu akan diterbangkan ke Vietnam pukul 00.05 WIB. Secara rinci, Aquatic Sslautan Rejeki akan mengirimkan bayi lobster jenis Panulirus homarus sebanyak 23.987 ekor dan Panulirus ornatus 1.140 ekor.
Sedangkan Tania Asia Marina akan mengudarakan benur berjenis Panulirus homarus sebanyak 22.671 ekor dan Panulirus ornatus 4.045 ekor. Kemudian, Grahafoods Indo Pasifik mengirimkan Panulirus homarus sebanyak 79.268 ekor dan Panulirus ornatus sebanyak 5.707 ekor. Terakhir, Samudera Jaya mengirimkan jenir Panulirus homarus sebanyak 16 ribu ekor dan Panulirus ornatus seribu ekor.
Seluruh boks benur itu tiba di Gudang JAS pukul 20.00 WIB pada Kamis petang, 9 Juli. Keempat eksportir, menurut pihak JAS, memakai jasa PT PLI sebagai pengirim kargo. Salinan dokumen yang diterima Tempo tidak menerangkan asal wilayah pengelolaan perikanan (WPP) budidaya lobster tersebut.
Giat ekspor ini merupakan kali kedua setelah pemerintah membuka keran ekspor benur melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2020 yang terbit pada Mei lalu. Pengiriman sedianya dilakukan pada 17 Juni, namun sempat tertahan karena kelengkapan dokumen.
Dikonfirmasi terkait rencana ekspor benur ini, Manajer Operasional PT Aquatic Bahrean Hartoni tidak menjawab. Sedangkan Direktur Utama Royal Samudera, Rendy Mala Bhuana Putra, menolak memberi komentar. "Kami tidak berwenang menjawab. Silakan ditanyakan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan," katanya melalui salah satu pegawai.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | AISHA SAIDRA