TEMPO.CO, Jakarta - Calon Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono memaparkan materi berjudul Penguatan Peran BI Menuju Indonesia Maju dan Berdaya Tahan saat fit and proper test di Komisi XI DPR, Rabu, 8 Juli 2020. Doni menekankan soal pentingnya elektronifikasi atau keuangan digital untuk menjalankan roda perekonomian nasional pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
Doni menekankan soal penerapan elektronifikasi atau keuangan digital di pemerintah daerah. Menurutnya, hal itu perlu diterapkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.
"Elektronifikasi Pemda ini dapat meningkatkan PAD melalui governance dan melalui elektronifikasi, PAD bisa meningkat, transportasi juga bisa melakukan elektronifikasi di daerah-daerah" kata Doni dalam fit and proper test.
Di sisi BI, kata dia, QR Code Indonesia Standard atau QRIS akan terus didorong sebagai sarana pembayaran yang terstandarisasi.
Adapun terdapat tiga calon deputi gubenur BI, yaitu Juda Agung, Aida S Budiman, dan Doni Primanto Joewono. Mereka merupakan kandidat Deputi yang diusulkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk dipilih DPR. Salah satu dari mereka akan menggantikan Erwin Rijanto yang masa jabatannya berakhir 17 Juni.
Doni lahir pada tahun 1965 di Surabaya. Menempuh pendidikan Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tahun 1988, Doni melanjutkan pendidikan pasca sarjana di Universitas Indonesia jurusan Administrasi pada tahun 2004. Doni memulai karirnya di Bank Indonesia sebagai analis di Departemen Pengelolaan Moneter pada
tahun 1991 dan melanjutkan karir di bidang statistik.
Doni memiliki pengalaman pada bidang ekonomi dan keuangan regional, sistem keuangan, manajemen intern, sektor riil dan UMKM, serta strategi organisasi dan manajemen Sumber Daya Manusia. Doni juga telah mengikuti Program Pendidikan LEMHANAS pada 2018.
HENDARTYO HANGGI