TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta adanya sumber dana alternatif untuk kelanjutan pembiayaan proyek strategis nasional (PSN) Tol Trans Sumatera.
"Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung dari APBN. Ini yang saya kira perlu digarisbawahi," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Selasa, 7 Juli 2020..
Presiden mengatakan Tol Trans Sumatera akan membentang sepanjang 2.765 kilometer. Keberadaan tol ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Pulau Sumatera, sehingga akan ada efisiensi, waktu tempuh, dan bisa meningkatkan multiplier effect hingga 2-3 kali lipat terhadap PDB.
"Jalan Tol Trans Sumatera ini kebutuhan untuk investasinya sebesar Rp 476 triliun dan dari total investasi itu masih ada kebutuhan tambahan pendanaan sebesar Rp 386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone sampai 2024," kata dia.
Ia menegaskan Tol Trans Sumatera bersama dengan proyek Tol Cisumdawu (Cileunyi - Sumedang - Dawuan) di Jawa Barat, merupakan PSN pemerintah untuk daya ungkit percepatan pemulihan ekonomi nasional. Ia pun meminta dalam rapat, hal ini bisa segera mendapat solusi.
Selain itu, ia meminta agar regulasi untuk mengatasi kendala aturan teknis dan prosedur administrasi dapat segera dibuat.