Tapi capaian ini tidak datang tiba-tiba. Proses pembuatan sepatu bikinan Nurman ini dimulai tahun 2015. Butuh satu tahun bagi Nurman untuk melakukan riset pembuatan sepatu berbahan kulit ceker ayam.
Satu tahun rampung, Nurman pun masuk ke riset produk di tahun 2016. Produk sepatu yang tergolong sulit, menjadi pilihan Nurman. "Kami ingin mulai dari yang susah dulu, jadi menurut saya untuk yang lebih ringan, jadi mudah," kata dia.
Dua tahun melakukan riset, sepatu kulit ceker ayam pun diproduksi lalu diluncurkan pada sebuah pameran internasional. Di sana, kata Nurman, banyak bule yang tertarik dengan sepatu produknya.
Bahkan, sempat ada pengunjung Expo yang ingin membeli sepatu bikinan Nurman, tapi tidak dengan merek Hirka. Penawaran itu langsung ditolak karena ia ingin merek Hirka asal Indonesia berkembang dan semakin dikenal. "Waduh, saya riset dua tahun nih, nanti pride-nya jadi ga ada," ujar Nurman.
Hingga di tahun 2019, Nurman menang SATU Indonesia Awards. Uang penghargaan yang diterima pun diinvestasikan untuk pengembangan merek Hirka di media sosial dan kebutuhan produksi.