TEMPO.CO, Jakarta - PT Mandiri Utama Finance (MUF) mencatat kinerja pembiayaan kendaraan bekas di perseroan meningkat sampai 40 persen di semester I 2020 bila dibandingkan periode sama tahun lalu.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmaja menjelaskan adanya kondisi pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat memilih untuk memiliki kendaraan sendiri. "Pandemi Covid-19 ini membuat konsumen memilik punya kendaraan sendiri walaupun bekas, daripada menggunakan kendaraan umum karena masalah keamanannya, ini berdampak pada kinerja pembiayaan kendaraan bekas baik mobil dan motor sampai 40 persen," ujarnya kepada Bisnis tanpa merinci nilai pembiayaan yang dikucurkan, Jumat, 3 Juli 2020.
Kendaraan bekas, menurut Stanley, dipilih konsumen karena harganya bersaing atau lebih ekonomis dibandingkan membeli kendaraan baru.
Selain itu, dengan membeli kendaraan bekas, tujuan utama konsumen guna menjaga keamanan selama beraktivitas dan berpindah tempat bisa tercapai sehingga bisa bekerja dengan lebih tenang.
Mandiri Utama Finance berharap permintaan kendaraan bekas ke depan terutama di semester kedua tahun ini dapat terus meningkat.
"Kami harap kondisi permintaan kendaraan bekas ini dapat bertahan sampai akhir tahun. Karena semakin banyak masyarakat yang menyadari kenyamanan dan keamanan saat memiliki kendaraan sendiri," ujarnya.
Menurut data statistik industri pembiayaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2020, kinerja pembiayaan kendaraan bekas tercatat tumbuh positif meski di masa pandemi Maret-April 2020 lalu.
Pembiayaan sepeda motor bekas misalnya, pada April 2020 mencapai Rp 23,23 triliun atau naik secara tahunan dari posisi April 2019 yang senilai Rp 20,28 triliun, serta naik secara bulanan dari Maret 2020 yang senilai Rp 22,35 triliun.
Kondisi serupa juga terjadi pada pembiayaan mobil bekas. Pada April 2020 tercatat senilai Rp 58,68 triliun atau naik secara tahunan dibandingkan April 2019 yang senilai Rp 57,78 triliun, dan naik pula secara bulanan dibandingkan Maret 2020 yang di posisi Rp 58,37 triliun.
BISNIS