TEMPO.CO, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar di pasar spot melemah 145 poin di level Rp 14.522 dalam penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat, 3 Juli 2020. Pada penutupan hari sebelumnya, rupiah bercokol di level Rp 14.378.
Dari faktor internal, Direktur TRX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pergerakan mata uang garuda loyo lantaran dipengaruhi isu reshuffle kabinet. Kabar ini mencuat setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam tayangan video yang diunggah Sekretariat Kabinet beberapa waktu lalu, menunjukkan kemarahannya akibat kinerja menteri-menterinya yang dianggap belum maksimal.
“Dalam situasi seperti ini, seyogianya Presiden mengurungkan niatnya untuk me-reshuffle kabinetnya atau lembaga sampai masalah pandemi teratasi,” ujar Ibrahim dalam keterangannya, Jumat, 3 Juli.
Di samping isu pergantian menteri, penambahan jumlah pasien positif corona di Indonesia yang mencapai angka tertinggi, yakni 1.624 orang per 2 Juli, turut merontokkan kepercayaan pasar. Apalagi, kata Ibrahim, dalam sepuluh hari terakhir, penambahan kasus corona terus bertengger di atas seribu orang.
Dengan situasi ini, Ibrahim menilai intervensi Bank Indonesia di pasar valas, surat utang negara, hingga obligasi di perdagangan beserta bauran kebijakan lainnya yang diterapkan pemerintah menjadi tidak berfungsi. “Karena pasar condong terhadap pernyataan Presiden dan meningkatnya pandemi virus,” ucapnya.
Menilik situasi ini, Ibrahim memandang wajar bila pasar kembali apatis sehingga arus modal yang sudah terparkir di dalam negeri kembali keluar. Adapun dari faktor eksternal, pergerakan mata uang didorong oleh gelombang infeksi corona di Amerika Serikat yang mendorong pelbagai pihak mesti menghentikan atau menunda rencana untuk membuka kembali kegiatan ekonomi di negara bagian.
“Pasar juga khawatir tentang gesekan diplomatik antara Washington dan Beijing atas kebebasan sipil di Hong Kong,” tuturnya. Faktor ini dikhawatirkan dapat meningkatkan gesekan lebih lanjut antara Negeri Abang Sam dan Cina.
Pada perdagangan pekan depan, Ibrahim memprediksi rupiah masih akan melemah. Mata uang garuda, tutur dia, berkisar di posisi Rp 14.525 dengan level resisten Rp 14.600.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA