TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan setelahpandemi Covid-19 menerjang Indonesia lebih dari empat bulan terakhir, sudah waktunya pusat-pusat perekonomian bergerak kembali.
“Sudah waktunya saat ini sendi-sendi ekonomi bergerak kembali dengan membuka aktivitas perdagangan seperti pusat perbelanjaaan juga pasar rakyat,” ujar Agus usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta Kamis 2 Juli 2020.
Agus menuturkan pihaknya tak menampik masih ada sebagian masyarakat kurang tertib dan disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Namun soal kedisplinan masyarakat menjalankan protokol itu bisa ditegakkan sembari melanjutkan roda perekonomian yang perannya sentral bagi masyarakat.
“Seperti pasar tradisional itu kan berfungsi menyalurkan hasil petani, protokol kesehatan bisa dilakukan bersamaan,” ujar Agus.
Agus menuturkan pemerintah masih terus mengawal agar aktivitas perekonomian seperti pasar rakyat itu benar-benar menjalankan protokol dan tak menjadi sumber penularan Covid-19 Kesadaran tertib protokol tak bisa serta merta namun harus berproses.
Baca Juga:
Pemerintah, ujar Agus, tidak bisa langsung memaksakan protokol di pasar-pasar tradisional dipatuhi. Hanya bisa dengan pendekatan persuasif. “Kami melihat setelah masyarakat diberikan pemahaman, mereka mematuhi protokol di pasar rakyat itu,” katanya.
Agus tak menyebut sampai saat ini ada berapa pasar rakyat yang harus ditutup karena diketahui menjadi tempat penularan Corona. “Yang jelas ketika ada di pasar itu yang positif maka langsung ditutup sementara, dievaluasi, dilokalisir ,dibersihkan, dan pedagang dites. Semua boleh kembali beraktivitas setelah dipastikan aman."
Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) sendiri pada 27 Juni lalu melansir bahwa data Ikatan Pedagang pasar Indonesia (IKAPPI) melaporkan 147 pasar yang sudah melakukan rapid tes, Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah yang pasar tradisionalnya terjangkit Covid-19 terbanyak. Jumlahnya yaitu mencapai 37 pasar tradisional. Sedangkan pada 30 Juni, PD Pasar Jaya, Jakarta, mencatat sebanyak 142 pedagang di sejumlah pasar di Jakarta yang positif terinfeksi Covid-19.