TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Tbk. menyebutkan permintaan kredit perumahan mengalami peningkatan pada Juni 2020.
Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan perumahan adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat sehingga pihaknya optimistis permintaan kredit sektor tersebut akan tetap ada.
Permintaan kredit perumahan tidak hanya untuk jenis kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi tetapi juga nonsubsidi. "Kelihatannya pelonggaran PSBB terhadap permintaan rumah berpengaruh positif," katanya, Rabu 1 Juli 2020.
BTN mencatat pertumbuhan KPR nonsubsidi sampai Juni 2020, lebih tinggi 30 persen hingga 40 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Apalagi, adanya penempatan uang negara di BTN akan meningkatkan likuiditas perseroan. Seiring dengan permintaan kredit perumahan yang masih bertumbuh, tambahan likuididitas dari pemerintah tersebut pun akan bisa digunakan dengan optimal.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, Bank BTN berencana melakukan penyaluran kredit pada Juli sampai Desember 2020 senilai Rp30,03 triliun. Kredit ini didominasi oleh penyaluran KPR serta kredit lainnya di sektor perumahan.
"Penempatan dana pemerintah akan membuat kami tumbuh dari total pendanaan, pertanyaannya kemudian demand ada atau tidak, karena kami fokus pada sektor perumahan kami yakin karena merupakan kebutuhan dasar," katanya.