TEMPO.CO, Jakarta - Survei Katadata Insight Center atau KIC menemukan hanya 5,9 persen dari 206 reponden UMKM yang memperoleh dampak positif terkait pandemi Covid-19.
Mayoritas responden yaitu 82,9 persen mengatakan merasakan dampak negatif seperti penurunan omzet hingga kondisi usaha yang kian memburuk.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, hadir dalam rilis survei ini. Dia mengatakan hasil survei ini tidak jauh berbeda dengan informasi yang sudah dikumpulkan pihaknya dari 200 ribu pelaku UMKM se-Indonesia.
"Data hampir sama dengan kami," kata Teten dalam dalam acara Webinar Katadata Forum Virtual Series di Jakarta, Jumat, 26 Juni 2020.
Meski demikian, Teten tidak menjelaskan kenapa sangat sedikit UMKM yang meraih dampak positif Covid-19 ini. Teten hanya menjelaskan jika pemerintah sudah memberikan insentif pembiayaan untuk UMKM dan menjaga daya beli masyarakat lewat bantuan sosial.
Teten hanya memberikan pandangan jika dalam catatan kementerian, ada dua penyebab UMKM tetap memperoleh dampak positif dari Covid-19. Pertama karena mereka bisa beradaptasi dari bisnis offline menjadi online. Kedua pelaku UMKM itu melakukan inovasi produk.
Teten menyebut perubahan perilaku konsumen yang membatasi aktivitas di luar rumah sebenarnya dapat memberi peluang bagi UMKM yang sudah terhubung secara online. Namun dia menyebut baru 13 persen pelaku UMKM yang telah terhubung dengan ekosistem digital.
FAJAR PEBRIANTO