TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan akan ada 21 calon emiten lagi yang melantai di pasar saham BEI tahun ini dengan skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
"Di pipeline sampai saat ini ada 21 lagi. Penyebaran pipeline 21 ini, melihat aset kecil di bawah Rp 50 miliar," kata Nyoman dalam diskusi virtual Jumat, 26 Juni 2020.
Dari 21 perusahaan itu, kata dia, delapan bergerak di sektor perdagangan, service and investment, properti dan real estate dan konstruksi. Lainnya bergerak di sektor pertanian, industri dasar, kimia, keuangan dan dan .
"Hampir semua sektor ada, kecuali pertambangan yang belum keliatan. Harapan kami variasi sektor penting untuk signal kita bahwa semua sektor bisa terakomodasi kebutuhan dananya lewat IPO," ujarnya.
Ada 28 perusahaan yang baru melantai di BEI dengan skema penawaran umum perdana saham hingga 19 Juni 2020. Nyoman menuturkan jumlah perusahaan yang melantai di bursa paling banyak terjadi pada 2018 yang menembus rekor 57 emiten baru.
"Pencatatan saham sampai 19 Juni 2020, fluktuasi dari peningkatan jumlah perusahaan tercatat. Pada 2018 mencapai record paling tinggi, lalu 2019 ada 55," kata dia.
