TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan akan segera diangkat menjadi komisaris independen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Meski pernah menjadi menteri, tapi citra Jonan di publik masih sangat lekat dengan usahanya mengubah wajah PT Kereta Api Indonesia (Persero) semasa menjabat Dirut PT KAI.
Akhir 2019 misalnya, muncul kabar Jonan akan ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Saat itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyarankan kepada pemimpin yang kelak menempati direksi Garuda untuk mencontoh dan meniru kepemimpinan Jonan dalam memajukan KAI. Jonan menjadi Dirut KAI selama lima tahun dari 2009 sampai 2014.
"Kepemimpinan Ignasius Jonan dalam membenahi dan memajukan PT KAI mungkin bisa ditiru oleh sosok-sosok pemimpin pengganti di direksi Garuda," ujar Djoko Setijowarno saat dihubungi, Ahad, 8 Desember 2019.
Djoko juga berharap Menteri BUMN Erick Thohir dapat menempatkan mantan Menteri ESDM Jonan sebagai pimpinan direksi di maskapai pelat merah tersebut. "Secara umum, kriteria sosok pemimpin yang layak ditempatkan di Garuda haruslah jujur dan tidak korup. Kalau masih memikirkan kemewahan dirinya, jangan jadi direksi BUMN," kata Djoko.
Kemajuan pesat PT KAI di masa kepemimpinan Jonan, menurut Djoko, bisa dijadikan contoh bagaimana aspek pelayanan bisa meningkat dan diikuti aspek keselamatan. Hal ini terlihat dari angka kecelakaan kereta api yang menurun. Meski demikian, Dirut pilihan Menteri BUMN Erick Thohir jatuh pada Irfan Setiaputra, bukan Jonan.
Tempo pernah mewawancari Jonan pada Juni 2012, saat ia masih menjadi bos KAI. Saat itu, salah satu gebrakan Jonan adalah mengubah orientasi organisasi dari product oriented menjadi customer oriented. "Kami berusaha membuat pelanggan bahagia," kata Jonan saat itu.