TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Budi Gunadi Sadikin mengaku kagum kepada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk lantaran akhirnya bisa mencetak laba pada triwulan I 2020. Ini adalah pertama kalinya perseroan mencetak laba setelah sekitar delapan tahun belakangan terus merugi.
Budi mengaku mendapat tugas khusus dari Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki Krakatau Steel yang selama ini bermasalah. "Krakatau Steel adalah tugas khusus Pak Presiden kepada saya saat saya diangkat, agar dipastikan membaik kondisinya, karena ini mother of all industries di Indonesia. sudah lama sekali bermasalah," ujar dia dalam Dialog Industri bersama Tempo, Rabu, 24 Juni 2020.
Sejak awal dijelaskan oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengenai rencana transformasi perseroan, Budi menilai rencana perbaikan keuangan, bisnis, dan organisasi tersebut baik. Karena itu, ia rutin berdiskusi dengan manajemen perseroan untuk memastikan perbaikan tersebut terjadi.
"Tiap minggu kami berdiskusi untuk memastikan agar transformasi bisa terjadi dengan komisaris dan direksi. saya bangga akhirnya di awal tahun Krakatau Steel sudah menunjukkan perbaikan yang signifikan," ujar dia. Ia berharap kinerja tersebut bisa dijaga dan ditingkatkan ke depannya. "Memperbaiki satu hal, menjaga itu satu hal yang lebih susah."
Krakatau Steel meraih laba bersih sebesar US$ 74,1 juta atau sekitar Rp 1,09 triliun (kurs Rp 14.725) pada triwulan I 2020. Capaian laba ini adalah yang pertama dalam 8 tahun terakhir. Perbaikan kinerja perseroan di kuartal I 2020 disebabkan adanya penurunan beban pokok pendapatan sebesar 39,8 persen dan penurunan biaya administrasi dan umum sebesar 41,5 persen.
“Beberapa upaya yang telah dilakukan Perseroan untuk memperbaiki kinerja antara lain melalui program restrukturisasi dan transformasi. Salah satu hasil positif yang dicapai Perseroan adalah penurunan biaya operasi (operating expenses) induk turun 31 persen menjadi US$ 46,8 juta dibandingkan periode yang sama di tahun 2019," kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim melalui keterangan tertulis, Jumat, 29 Mei 2020.
Kinerja positif perseroan di triwulan I 2020, kata Silmy, tidak lepas dari keberhasilan dalam melakukan efisiensi. Di awal 2020, perusahaan pelat merah ini mampu meningkatkan produktivitas karyawan melalui program optimalisasi tenaga kerja.
CAESAR AKBAR | EKO WAHYUDI