TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan hampir semua industri di bawah kementeriannya terimbas pandemi. "Hampir semua babak belur," ujar Budi dalam Dialog Industri bersama Tempo, Rabu, 24 Juni 2020.
Beberapa perseroan yang mengalami kesulitan di masa pagebluk ini antara lain yang bergerak di bidang energi, seperti PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pertamina (Persero).
"PLN karena banyak industri tutup, Pertamina karena orang tidak bisa jalan-jalan, sehingga berdampak kepada konsumsi bahan bakar," kata Budi.
Di samping itu, ia mengatakan industri manufaktur, seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, juga terdampak karena wabah membuat operasional turun. "Dengan adanya restrukturisasi dan transformasi saya berharap Krakatau Steel bisa melewati pandemi dengan selamat."
Dalam kesempatan yang sama, Budi mengatakan ada perusahaan yang tumbuh baik di tengah pandemi ini, antara lain PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan anak usahanya. Ia mengatakan Telkom bisa tumbuh lantaran banyaknya kegiatan yang beralih dari offline ke online.
Selain industri telekomunikasi, industri farmasi dan industri rumah sakit juga tercatat mendulang dampak positif dari pandemi ini. "Kebutuhan obat, alat kesehatan, dan APD naik, industri rumah sakit juga mendadak lebih sibuk," tutur Budi.
Di samping itu, ada pula industri yang tidak begitu naik, namun tidak turun di tengah wabah ini, yaitu industri pangan dan turunannya. Tidak turunnya pertumbuhan industri ini, menurut Budi, mengindikasikan konsumsi masyarakat terjaga.
CAESAR AKBAR