TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengungkapkan bahwa saat ini sekitar satu juta industri kecil dan menengah (IKM) telah terdampak pandemi COVID-19.
"Selama pandemi jelas berkurang jumlah IKM-nya. Rata-rata disebabkan oleh penurunan omzet. Yang jelas, yang terdampak sampai dengan 1 Mei 2020 sejumlah 1.008.677 IKM," kata Gati saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa 23 Juni 2020.
Baca Juga:
Menurut Gati, industri kecil makanan merupakan sektor yang paling kuat dalam menghadapi pandemi COVID-19, karena makanan tetap menjadi kebutuhan masyarakat.
Adapun sejumlah IKM sektor lain telah mendiversifikasi produk-produknya. Misalnya, IKM garmen yang awalnya memproduksi pakaian, kini beralih memproduksi masker kain.
Sejak terpukul pandemi, Kemenperin semakin gencar melakukan pelatihan secara digital kepada para pelaku IKM. Pembinaan ini dijalankan agar para pelaku IKM di dalam negeri tetap produktif sehingga mampu menggeliatkan perekonomian.
Gati juga menjelaskan salah satu langkah strategis yang dijalankan oleh pemerintah dalam upaya mencegah penurunan produksi dan menggerakkan kembali sektor industri, yakni melaksanakan program peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui lokakarya secara daring. Tema utama yang kerap dibahas antara lain adalah pemanfaatan marketplace dan cara pemasaran online.