Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Rully Setiawan mengiyakan jika sosialisasi mengenai skema bank jangkar ini sudah mulai dilakukan pada kalangan perbankan. “Kami siap untuk mendukung program pemerintah tersebut sepanjang dalam pelaksanaannya tetap prudent, seperti transaksi komersil dengan business partner lainnya,” ucap Rully.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso memastikan hinga saat ini kondisi likuiditas perbankan masih aman dan bahkan cukup untuk membiayai pemulihan perekonomian Indonesia. Dia menyebut berdasarkan alat likuiditas perbankan di Bank Indonesia, jumlahnya mencapai Rp 440 triliun dengan Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki senilai Rp 940 triliun.
“Jadi secara agregat dari 110 bank secara umum, agregatnya bagus,” kata dia. Wimboh pun berharap ke depan kondisi likudiitas dapat terus mencukupi, sehingga tidak ada persoalan yang menghinggapi perbankan nasional, sehingga dana bantuan bank jangkar tidak diperlukan. “Mudah-mudahan tidak ada bank yang sampai memerlukan dana itu.”